-->
Pelaut yang Hebat Tidak Berlayar Di Laut yang Tenang

01 September 2010

Kisah Sebungkus Kue


Suatu malam seorang wanita sedang menunggu di bandara.
Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbang’a tiba.
Untuk membuang waktu ia membeli buku dan sekantung kue.
Sambil duduk dia membaca buku yang baru ia beli. Dalam keasikannya dia melihat laki-laki di sebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua kue yang berada di antara meraka.
Wanita itu mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan. Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam. Sementara si pencuri kue yang pemberani menghabiskan persediaannya. Wanita itu semakin kesal sementara menit semakin berlalu.
Wanita itu sempat berfikir “kalau aku bukan orang baik sudah ku Tonjok dia..” setiap dia mengambil satu kue, si lelaki juga mengambil satu.
Ketika hanya satu kue yang tersisa, ia bertanya-tanya apa yang akan di lakukan lelaki itu. Dengan senyum di wajahnya, si lelaki mengambil kue terakhir dan membagi dua.
Si lelaki menawarkan separo miliknya sementara ia makan yang separonya lagi. Si wanita pun merebut kue itu dan berfikir “ya ampun orang ini berani sekali, dan ia juga kasar malah ia tidak kelihatan berterima kasih.”
Belum pernah rasanya ia begitu kesal.
Ia bernafas lega saat penerbanganya diumumkan. Ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu gerbang. Menolak untuk menoleh pada si “Pencuri tak tau terima kasih”.
Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari bukunya, yang hampir selesai dibacanya. Saat ia merogoh tasnya dia kaget sekali.
Di situ ada kantong kue miliknya..!!
Jadi kue tadi adalah milik lelaki itu dan dia mencoba berbagi.
Terlambat untuk meminta maaf, ia tersandar sedih. Bahwa sesungguhnya ia yang kasar dan tidak tau berterima kasih.
Dia lah pencuri kue itu...

RENUNGAN...
Dalam hidup ini, kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi. Kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengan kacamata kita sendiri serta tak jarang kita berprasangka buruk terhadapnya..
Orang lainah yang selalu salah
Orang lainah yang harus di singkirkan
Orang lainah yang tak tau diri
Orang lainah yang berdosa
Orang lainah yang selalu bikin masalah
Oran lainah yang pantas di beri pelajaran

Padahal
Kita sendiri yang tak tau terima kasih
Kita sendiri yang mencuri kue
Kita sering mempengaruhi, mengomentari, mencemooh pendapat, gagasan atau penilaian orang lain.

Sementara sebetulnya kita tidak tau betul permsalahanya.




0 komentar:

Posting Komentar

Enter your email address: